Sebulan Terbang 68%, GOTO Jadi Movers IHSG no 1

Jakarta, CNBC Indonesia – Selama sebulan hingga Jumat (25/11/2023), harga saham emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil melejit nyaris 68% ke posisi Rp94/saham. Gerak atraktif ini berhasil mengantarkan saham GOTO jadi indeks movers paling banyak ke IHSG selama November.

Melansir data statistik Bursa Efek Indonesia, sepanjang bulan ini dengan penguatan GOTO sekitar 56,7% telah menyumbang indeks poin sekitar 70,39 ke IHSG. Sehingga kini IHSG bertengger di posisi 7.009,63 yang merupakan level tertinggi sejak 5 Desember tahun lalu.

Berdasarkan data diatas terlihat posisi GOTO menjadi kontributor teratas pada indeks poin IHSG, bahkan berhasil menyalip posisi saham BREN dan BBRI pada November ini.

Penguatan saham GOTO disinyalir berkat prospeknya masuknya investasi dari Tiktok, kemudian perbaikan kinerja keuangan, serta tekanan dari suku bunga yang sudah kian mereda.

Prospek Masuknya TikTok ke Bisnis E-commerce Lagi

Sebagai kita tahu, Tiktok Shop telah bubar pada awal Oktober lalu. Akan tetapi prospek TikTok masuk bisnis e-commerce di Tanah Air masih memungkinkan yang tentunya dengan syarat dan ketentuan baru.

Masuknya TikTok ini digadang bakal melalui unit peritel GOTO yakni Tokopedia yang potensi bakal mendapatkan investasi dari TikTok yang kemungkinan besar bakal memulai lagi bisnis e-commerce di Indonesia

Aksi ini diperkirakan jadi salah satu strategi TikTok untuk memulai kembali bisnis e-commerce di Indonesia. Berdasarkan sumber anonim dari Bloomberg mengatakan, ketimbang melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan antara GOTO dan TikTok.

“Diskusi tersebut juga melibatkan kedua perusahaan untuk bersama-sama membangun platform e-commerce baru,” kata sumber tersebut.

Adapun pengaturan tersebut dirancang untuk mengatasi hambatan peraturan dan memungkinkan TikTok menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel terbesar di Asia Tenggara.

Perbaikan Kinerja Keuangan GOTO

Selain itu, faktor penguatan GOTO juga tercermin dari sikap investor yang tampaknya merespons positif kinerja keuangan GOTO pada kuartal III-2023. GOTO mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023, di mana pendapatan GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.

Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.

Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun.

Tekanan Suku Bunga Mereda, Beban GOTO Semakin Ringan

Selanjutnya, saham GOTO terdongkrak juga dipengaruhi oleh tekanan suku bunga yang semakin mereda. Hal ini karena melandainya inflasi AS periode Oktober 2023. Inflasi AS melandai ke 3,2% (year-on-year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar yakni 3,3%. Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.

Inflasi melemah ditopang oleh turunnya harga energi, terutama bensin. Harga energi turun 2,5% pada bulan tersebut, mengimbangi kenaikan indeks pangan sebesar 0,3%.

Inflasi Negeri Paman Sam yang kembali melandai membuat pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mungkin tidak akan menaikkan suku bunga.

Perangkat CME FedWatch tool menunjukkan 95,50% pelaku pasar melihat The Fed masih akan menahan suku bunga pada Desember mendatang. Artinya, hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%.

Ketika pasar optimis bahwa era suku bunga tinggi akan berakhir, maka tentunya hal ini menjadi sentimen positif bagi sektor teknologi dan saham-saham teknologi termasuk GOTO, karena biaya pinjaman akan cenderung menurun dan mereka akan semakin giat untuk melakukan ekspansi. https://gayunggoyang.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*