Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilik emas patut berpesta, harga emas pekan ini berhasil menguat kembali ke level US$ 2000 per troy ons.
Melansir data Refinitiv, harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Jumat (24/11/2023) ditutup di posisi US$ 2.001,97 per troy ons. Harganya menguat 0,51% secara harian.
Penguatan harian tersebut kemudian mengakumulasi lonjakan emas sepanjang pekan ini sebanyak 1,11%. Dengan demikian, emas dunia selama dua minggu berturut-turut masih konsisten dalam tren penguatannya. Posisi penutupan kemarin juga menjadi yang tertinggi sejak 30 Oktober 2023.
Penguatan emas terjadi seiring dengan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Pada kemarin indeks DXY terpantau ditutup di angka 103,40, nilai ini menyusut dibandingkan posisi hari sebelumnya sebesar 103,77.
Pelemahan dolar AS terjadi seiring dengan efek inflasi yang melandai lebih baik dari perkiraan dan mendinginnya kondisi pasar tenaga kerja. Data terbaru hingga Oktober 2023, menunjukkan arah inflasi sudah semakin melandai ke posisi 3,2% secara tahunan (yoy). Nilai tersebut lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,7% (yoy) dan proyeksi pasar yang melandai di 3,3% (yoy).
Sementara dari sisi pasar tenaga kerja yang mendingin tercermin dari data pekerjaan yang tercatat di luar sektor pertanian atau non-farm payroll hingga Oktober 2023 berada di angka 150.000, menyusut dari bulan sebelumnya sebesar 297.000 dan lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 180.000. Tingkat pengangguran juga sudah naik ke angka 3,9% dari sebelumnya 3,8%.
Kedua indikator tersebut menjadi kesatuan yang cukup memungkinkan prospek kebijakan moneter akan melunak paling tidak hingga akhir tahun ini. Menurut alat pemeringkat FedWatch Tool, peluang pemangku kebijakan dalam bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan kembali menahan suku bunga pada rapat FOMC 13 Desember 2023 mendatang sudah berada di 95,50%.
Emas sangat sensitif terhadap sentimen suku bunga. Jika suku bunga ditahan maka dolar AS akan melandai. Hal ini akan berimbas positif ke emas karena membuat harga emas semakin terjangkau dibeli.
Di lain sisi, faktor harga emas meningkat juga sejalan permintaan yang naik. Terkhusus dari China harga emas naik menjadi US$ 43-58 per troy ons, dari US$ 40-50 per troy ons.
“Konsumen China terus melakukan pembelian besar-besaran selama 12 bulan beruntun yang membuat harga emas naik,” ujar Bernard Sin, analis dari MKS PAMP. https://mauapalagi.com