Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang dengan kecerdasan intelektual yang tinggi dianggap aneh oleh masyarakat umum. Umumnya, orang jenius dikaitkan dengan kepribadian yang aneh, suka menyendiri, atau bahkan senang bicara sendiri.
Faktanya, Albert Einstein, pernah ‘curhat’ soal betapa ia merasa kesepian, padahal dikenal banyak orang. Einstein sendiri sering menjadi simbol kejeniusan.
“Sungguh aneh rasanya dikenal secara universal namun tetap merasa begitu kesepian.” – Albert Einstein
Berikut adalah sejumlah ciri dan kebiasaan orang-orang jenius :
1. Kidal
Asosiasi Psikologi Amerika menemukan hubungan antara kidal dengan kreativitas.
“Otak yang sangat simetris, seperti otak Einstein, membuat orang rentan terhadap disfungsi mental, namun juga membuka jalan bagi pemikiran kreatif. Para peneliti sedang mengeksplorasi otak yang sangat seimbang ini dan mencari tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi.”
Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa otak yang seimbang lebih cenderung memiliki masalah mental seperti skizofrenia, tetapi mereka juga lebih cenderung berpikir di luar kebiasaan.
Menariknya, para peneliti menemukan bahwa hal ini berhubungan dengan sifat kidal karena ambidextrous dan beberapa orang kidal biasanya memiliki simetri otak yang lebih besar. Orang yang tidak kidal lebih umum terjadi karena otak mereka dapat secara stabil memisahkan tugas antara setiap sisi otak mereka.
2. Cenderung Berantakan
Menurut penelitian dari University of Minnesota, mereka yang berada dalam lingkungan berantakan menghasilkan lebih banyak ide kreatif dibandingkan pada tempat yang rapi.
Sementara itu, profesor Cornell Robet J. Stenberg menyebutkan kecerdasan adalah kemampuan belajar dari pengalaman. Selain itu juga memahami serta menangani konsep abstrak, serta menggunakan pengetahuannya dalam rangka memahami lingkungan seseorang.
3. Senang Mencari Tahu
Rasa ingin tahu nampaknya terkait erat dengan kecerdasan. Dalam sebuah penelitian pada tahun 2016, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang memiliki skor IQ lebih tinggi pada usia 11 tahun cenderung menunjukkan keterbukaan yang lebih besar terhadap pengalaman pada usia 50 tahun.
Alih-alih menerima “Memang begitulah adanya” sebagai jawaban, orang cerdas berusaha mencari tahu alasannya.
4. Sering Begadang
Mereka yang memiliki IQ tinggi juga tidak memiliki jam tidur yang banyak. Orang-orang tersebut akan menghabiskan waktunya dengan hal produktif.
Orang yang masuk golongan ini senang dengan suasana malam. Karena saat itu cenderung hening untuk berpikir dan merancang sesuatu.
5. Suka Berbicara Sendiri
Kebiasaan unik lainnya adalah mereka suka berbicara sendiri. Ini terjadi baik dalam hati maupun bentuk tulisan.
Kebiasaan tersebut ternyata meningkatkan daya ingat dan memperkuat ketajaman pola pikir. Jadi bukan berarti tidak waras, namun berbicara sendiri bisa dilakukan oleh orang jenius.
6. Sering Mengkritik Diri Sendiri
Berdasarkan studi tahun 1999 dari Cornell University, orang yang tidak kompeten tidak mengenali ketidakmampuan diri sendiri. Ini membuat penilaian diri mereka menjadi meningkat.
Fakta ini berbeda dengan pemikiran banyak orang yang menyebutkan orang cerdas memiliki kepercayaan diri tinggi. Namun ternyata studi itu menyebutkan orang yang kompeten cenderung meragukan kemampuan mereka dan karenanya sering mengkritik diri.
7. Sering merasa khawatir
Penelitian pada tahun 2015 berjudul ‘Intelligence and emotional disorders: Is the worrying and ruminating mind a more intelligent mind?’ menemukan hubungan antara kecerdasan verbal dan kecenderungan untuk khawatir atau merenung.
Sebuah studi kecil tahun 2011 juga menghubungkan kecemasan dengan kecerdasan. Penulis penelitian menjelaskan bahwa orang dengan IQ tinggi mungkin memiliki banyak kekhawatiran. Temuan ini mungkin tampak agak kontradiktif, namun orang yang sangat cerdas mungkin menghabiskan lebih sering khawatir karena mereka memiliki pengetahuan luas tentang potensi ancaman dan ingin bersiap menghadapi setiap kemungkinan. Kekhawatiran ini mungkin melibatkan brainstorming rencana untuk menangani situasi atau memikirkan cara untuk menghindari masalah.
8. Senang Menyendiri
Menurut sebuah studi pada tahun 2016 yang dipublikasikan di PubMed Central, orang dengan kecerdasan lebih tinggi merasa kurang puas dengan hidup ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersosialisasi dengan teman.
Sebagian orang mungkin mengartikan bahwa orang yang cerdas tidak menyukai orang lain atau hanya memiliki sedikit teman, namun ada pendapat lain: orang cerdas senang menghabiskan waktu di kepalanya sendiri untuk merenungkan masalah dan menemukan ide-ide baru. https://jusnarte.com/