Jakarta, CNBC Indonesia – Hamas menayangkan video para sandera Israel, Minggu waktu setempat. Setidaknya tiga sandera yang ditahannya di Gaza muncul saat perang Israel dan Hamas memasuki hari ke-100.
Video tersebut menunjukkan para sandera mendesak pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk menghentikan serangan terhadap kelompok Islam Palestina dan membebaskan mereka. Video berdurasi 37 detik yang menampilkan Noa Argamani (26), Yossi Sharabi (53) dan Itay Svirsky (38).
Video itu pun diakhiri dengan teks grafis. Tertulis “besok kami akan memberi tahu Anda tentang nasib mereka”.
Sebelumnya, Hamas sempat mengatakan mereka telah kehilangan kontak dengan beberapa sandera ketika pasukan Israel menembaki Gaza. Hamas yakin sebagian dari sandera mungkin telah terbunuh.
Sementara itu, para pejabat Israel pada umumnya menolak menanggapi pesan publik Hamas mengenai para sandera. Mereka menganggapnya sebagai perang psikologis.
Namun Israel telah menegaskan bahwa mereka sadar akan risiko yang akan dihadapi para sandera akibat serangan mereka. Karenanya, mereka mengklaim telah mengambil tindakan pencegahan.
“Operasi militer membutuhkan waktu. Hal ini mewajibkan kami untuk melakukan hal yang tepat, dan kami menyesuaikannya sesuai dengan ancaman dan sandera yang ada di lapangan,” kata juru bicara kepala angkatan bersenjata, Laksamana Muda Daniel Hagari.
Dari sekitar 240 orang yang ditangkap oleh Hamas dalam operasi 7 Oktober, sekitar setengahnya telah dibebaskan dalam gencatan senjata pada November. Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza dan 25 di antaranya tewas. https://jusnarte.com/