Jakarta, CNBC Indonesia – Jenius bukan penentu kesuksesan, meski begitu tetap saja banyak orang tua mendambakan anaknya tumbuh menjadi sosok yang super pintar.
Ada banyak bentuk kecerdasan manusia, misalnya kecerdasan lingual, kecerdasan motorik, dan kecerdasan visual.
Saat ini, salah satu tes yang paling umum digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang adalah IQ. Orang yang dinobatkan sebagai seorang jenius memiliki skor IQ 140. Dan sosok jenius seperti ini hanya ada 1 dari setiap 250 orang. Namun, seorang peneliti terkemuka pada tahun 1940-an menyebut bahwa seorang jenius harus memiliki IQ lebih dari 180 dan itu hanya ada 1 dari setiap 2 juta orang.
Tanda jenius pada anak
Meski tidak ada daftar resmi yang menjadi ciri anak jenius, berikut adalah sejumlah tanda yang sering muncul pada anak yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi:
– Selalu butuh stimulasi mental
– Kemampuan untuk mempelajari topik baru dengan cepat
– Kemampuan untuk memproses informasi baru dan kompleks dengan cepat
– Keinginan untuk menjelajahi topik tertentu secara mendalam
– Rasa ingin tahu yang tak terpuaskan, seringkali ditunjukkan dengan banyak pertanyaan
– Mempelajari materi pendidikan untuk tingkat kelas yang lebih tinggi
– Memiliki kedalaman dan kepekaan emosional
– Menyukai topik atau minat unik
– Memiliki selera humor yang dewasa atau unik
– Imajinatif dan mampu menemukan solusi kreatif untuk masalah
– Cepat Belajar
– Lebih sadar daripada anak-anak lain tentang diri, situasi sosial, dan masalah global
Tanda-tanda Otak Jenius
Ada beberapa ciri fisik tertentu yang dimiliki oleh otak orang-orang jenius atau yang memiliki kecerdasan ekstrem.
1. Volume otak yang lebih besar di bagian tertentu
Hasil pemindaian menunjukkan bahwa orang berbakat atau jenius memiliki lebih banyak bidang abu-abu di otak mereka. Ini adalah bagian otak yang bekerja untuk menghitung dan memproses informasi. Bagian ini juga mengarahkan perhatian, ingatan, bahasa, persepsi, dan interpretasi Anda.
2. Peningkatan konektivitas wilayah otak
Individu yang sangat berbakat atau jenius biasanya memiliki bidang putih yang lebih aktif di otak mereka. Bidang putih ini yang bertindak sebagai ‘pusat komunikasi’ di otak Anda.
Otak orang yang jenius terlihat memiliki jaringan koneksi yang lebih baik dan karenanya menghasilkan pemikiran yang sangat cepat dan kompleks.
3. Peningkatan sensitivitas sensorik dan pemrosesan emosional
Otak orang jenius bisa mengalami “superstimulabilitas” yang membuat mereka sangat sensitif terhadap emosi serta perasaan orang lain. Hal ini dapat membantu mereka menjalin relasi dengan orang lain, tetapi kadang-kadang bisa membuat mereka kewalahan dan merasa cepat lelah. https://tampansamping.com/