10 Update Gaza: Netanyahu Akui Gagal-11.500 Orang Tewas

Manuver Pengangkut Personel Lapis Baja (APC) militer Israel di dekat Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 17 November 2023. (REUTERS/Alexander Ermochenko) Foto: Gaza (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik berdarah masih terus terjadi di jalur Gaza. Israel masih melancarkan serangan ke wilayah itu dengan dalih menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera.

Meski badan-badan hak asasi manusia mengecam krisis kemanusiaan yang semakin parah di kartong Palestina itu, Israel tetap tak bergeming. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (17/11/2023):.

1.Israel Rudal “Sekutu Putin”

Serangan udara Israel terjadi di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, Jumat. Israel telah menargetkan Suriah beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir, ketika ketegangan regional meningkat akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Sumber militer Suriah melaporkan serangan terjadi pukul 02:25. Israel menyerbu dari wilayah Golan yang diduduki, ke wilayah pedesaan di sekitar Damaskus.

Mengutip media lokal SANAA, yang dikutip Al-Mayadeen dan AFP, sumber menambahkan bahwa pasukan pertahanan udara Suriah juga menanggapi rudal Israel dan menembak jatuh sebagian besar.

Dilaporkan pula bagaimana serangan menyebabkan sejumlah kerugian material.

“Serangan tersebut menyebabkan kerusakan material … yang menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah mencegat beberapa rudal Israel,” tegas AFP.

“Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan serangan itu menargetkan situs-situs milik kelompok kuat Hizbullah Lebanon,” tambah media tersebut.

“Serangan Israel menargetkan dataran pertanian di Cekungan Yarmouk di pedesaan barat Daraa,” lapor salah satu media Timur Tengah, Al Mayadeen.

Suriah sendiri diketahui merupakan sekutu Hamas. Damaskus merupakan tempat di mana Presiden Bashar Al Assad, yang dibekingi Moskow selama perang sipil Suriah, tinggal.

2. Taliban Respon Perang Gaza

Kelompok penguasa Afghanistan, Taliban, buka suara soal konflik antara Israel dan milisi Palestina, Hamas. Hal ini disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Abdul Qahar Balkhi, Jumat.

Dalam sebuah laporan Anadoly Agency, Balkhi menyampaikan posisi “duplikat” pemerintah Barat dan organisasi internasional saat ini terhadap tindakan Israel di Gaza akan semakin memperkuat keyakinan bahwa hak asasi manusia (HAM) adalah taktik perang yang digunakan untuk mencapai tujuan politik.

“Bertentangan dengan semua norma kemanusiaan, sudah lebih dari 40 hari sejak pasukan Zionis melakukan tindakan brutal di Jalur Gaza dan, setiap hari, mereka terus melanggar semua aturan perang,” katanya dalam laporan yang dikutip Middle East Monitor itu.

“Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel, sejauh ini, telah menargetkan 52 pusat kesehatan dan 55 ambulans, sementara 25 rumah sakit kehabisan layanan karena pemboman atau kekurangan bahan bakar dan pasokan medis,” tambahnya.

Kabul sendiri meminta PBB dan badan-badan hak asasi manusia lainnya untuk mencegah “kebrutalan yang berkelanjutan” di Gaza dengan mengambil “posisi yang jujur, transparan dan adil dalam menghadapi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis terhadap rakyat Gaza.”

Taliban juga “dengan keras” mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk menanggapi tangisan umat Islam yang tertindas di Gaza, dan untuk memenuhi tanggung jawab agama dan kemanusiaan mereka melalui posisi dan langkah yang efektif dan bermakna.

3. Jenderal Iran Janji Bantu Hamas

Iran berjanji akan membantu Hamas dalam perang melawan Israel di Gaza. Ini dikatakan Komandan Pasukan Elit Quds Iran, Esmail Qaani.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada komandan sayap bersenjata Hamas Brigade Al Qassam, Qaani mengungkapkan Teheran dan sekutunya tidak akan membiarkan “musuh yang brutal” menang. Ia memuji pasukan Hamas yang disebutnya “heroik”.

“Kami akan melakukan apa pun dalam pertempuran bersejarah ini,” kata Qaani dalam suratnya seperti diwartakan Kantor Berita Republik Islam Iran (IRNA) dan dikutip Russia Today, Jumat.

“Hamas telah membuktikan kepada semua orang bahwa perlawanan di Gaza mampu berinisiatif dan berinovasi, sambil mempertahankan organisasi dan kemampuan lapangannya,” tambahnya.

Pasukan Quds adalah cabang operasi luar negeri Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Teheran, yang bertanggung jawab atas misi militer dan intelijen di luar perbatasan Iran. Qaani mengambil alih pasukan tersebut pada tahun 2020 setelah pendahulunya, Qasem Soleimani, terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Amerika Serikat (AS).

Surat itu muncul sehari setelah Reuters melaporkan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah memberi tahu Hamas bahwa negaranya tidak akan terlibat langsung dalam perang Gaza. Khamenei hanya menyebutkan komitmennya untuk memberikan “dukungan politik dan moral”.

Namun pejabat tinggi Hamas, Osama Hamdan, menolak berita tersebut. Menurut Hamdan, laporan dimaksudkan untuk merusak citra Hamas dan sekutunya di “poros perlawanan” yang merupakan jaringan kelompok milisi yang didukung Iran di Irak, Suriah, Lebanon dan Gaza.

Sejauh ini, beberapa milisi poros perlawanan telah memberikan serangan ke Israel. Bahkan, milisi Houthi dari Yaman, yang tak berbatasan dengan Israel, telah melancarkan serangan drone terhadap Negeri Yahudi itu.

Sementara itu, situasi di Gaza masih terus mencekam. Sebanyak 11.400 orang tewas di mana sebagian besar anak-anak dan wanita.

4. Netanyahu Akui Kegagalan di Gaza

Israel mengaku gagal dalam meminimalkan korban jiwa di Gaza dalam perang melawan Hamas. Hal itu diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Netanyahu pun merespons dampak pembunuhan ribuan warga Palestina oleh Israel sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang akan memicu kebencian generasi baru.

“Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita tidak boleh mengalaminya karena kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menempatkan mereka dalam bahaya,” kata Netanyahu kepada CBS News yang dikutip Reuters.

“Jadi kami mengirimkan selebaran, (kami) menelepon mereka melalui ponsel mereka, dan kami berkata: ‘pergi’. Dan banyak yang telah pergi,” kata Netanyahu.

5. Korban Gaza: 11.500 Orang Tewas

Otoritas kesehatan Gaza memberi update korban jiwa serangan Israel. Dari 7 Oktober hinge Jumat, 11.500 orang telah dipastikan tewas dalam pemboman dan serangan darat Israel.

6. Pendonor Barat Setop Dana ke Arab

Para pendonor dari negara-negara Barat akan memotong dana bantuan untuk kelompok masyarakat sipil Arab. Ini karena mengkritik kekejaman Israel di Gaza.

Menurut para aktivis, beberapa donor Barat telah menarik dukungan keuangan untuk media Arab, kelompok hak asasi manusia, dan lembaga think-tank. Mereka juga mengatakan bahwa mereka kecewa terhadap banyak negara dan yayasan Barat karena dukungan mereka terhadap pengeboman dan pengepungan Israel di Gaza.

“Besarnya kemarahan dan kepahitan tidak hanya terbatas pada masyarakat kami, tapi juga pada kami,” kata Hossam Baghat, Direktur Eksekutif Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi (EIPR), seperti dikutip Al Jazeera, Jumat.

“Kami tidak tahu bagaimana atau apakah kami dapat berinteraksi lagi dengan beberapa pemerintah atau mitra Barat,” tambahnya.

7. Perang Israel Makan Korban” Malaysia

Malaysia bisa jadi “korban” dari perang Israel di Gaza. Vokalnya negara itu membela Palestina menjadi penyebab.

Hal ini pun sempat diakui Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim beberapa waktu lalu. Sejumlah negara Barat dilaporkan telah memberikan tekanan.

Itu pun terungkap dalam pernyataan Jenderal Polisi Malaysia Razarudin Husain, sebagaimana dimuat The Star, Jumat. Namun menurutnya saat ini tak ada ancaman langsung terhadap negara karena mendukung Palestina.

“Tapi kami masih mengumpulkan informasi intelijen dan relevan mengenai hal tersebut,” katanya.

Malaysia termasuk negara yang keras mendukung Palestina dan mengecam Israel. Mengutip Bernama dan Anadolu, akhir Oktober anggota parlemen Uni Europa (UE) sempat mengusulkan tindakan terhadap Malaysia karena dukungannya terhadap Palestina.

“Ada anggota parlemen Eropa yang mengusulkan (tindakan) ini terhadap Malaysia,” kata Anwar kala itu, seraya mengisyaratkan bahwa keselamatan pribadinya mungkin terancam.

8. WHO Prihatinan Penyebaran Penyakit di Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sangat prihatin dengan penyebaran penyakit di Gaza. Pemboman Israel selama berminggu-minggu telah menyebabkan penduduk berkerumun di tempat penampungan dengan makanan dan air bersih yang langka.

“Kami sangat prihatin dengan penyebaran penyakit ini ketika musim dingin tiba,” kata Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah pendudukan Palestina, Jumat.

Ia mengatakan lebih dari 70.000 kasus infeksi pernafasan akut. Lebih dari 44.000 kasus diare telah tercatat di wilayah padat penduduk tersebut, angka yang jauh lebih tinggi dari perkiraan.

9. IDF Serbu Jenin di Tepi Barat

Sejumlah besar pasukan Israel (IDF) menyerbu kamp pengungsi Jenin semalam, kata wartawan AFP di sana. Militer Israel tidak segera berkomentar.

Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan IDF menggerebek Rumah Sakit Ibnu Sina dekat Jenin, dengan “lusinan kendaraan lapis baja Israel … terlihat mengelilingi kompleks rumah sakit.”

10. Serangan Israel Bom Sekolah

Sejumlah besar orang tewas dan terluka setelah serangan Israel menargetkan Sekolah al-Falah. Padahal sekolah itu menampung ribuan pengungsi di lingkungan Zeitoun, selatan Kota Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*